Dear friends,
Rasulullah saw has built the aqidah of his sahabah (companions) so great that they trade their worldly posessions as a price for His Jannah. Take for example, Abu Bakar as-Siddiq, before he embraced Islam, he was one of the most sought and respected among the Quraisy in Mekkah. He was a very wealthy man. Successful businessman. But when he ‘membenarkan’ what Rasulallah saw brought, he understood that to get Allah ’s redha, no price on this earth could ever afford to pay for that and His Jannah. Among all of Rasulullah’s companions, Abu Bakar was the first to be nominated to enter Jannah.
And WE think WE are BETTER than him? Come here and let me ketuk your kepala for thinking that way.
Dan mengapa kamu tidak menginfakkan hartamu di jalan Allah , padahal milik Allah semua pusaka langit dan bumi. Tidak sama orang yang menginfakkan (hartanya di jalan Allah ) di antara kamu dan berperang sebelum penaklukan (Mekkah). Mereka lebih tinggi darjatnya daripada orang-0rang yang menginfakkan (hartanya) dan berperang setelah itu. Dan Allah Menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan” – [al-Hadid:10]
If we remember sirah Rasulullah s.a.w, when Islam was brought by the Prophet s.a.w., Abu Bakar as-Siddiq was the first man to embrace Islam. And he stood by his beloved all the way through. The pain, agony, seksaan, penderitaan, boikot, kesusahan yang dialami oleh baginda dan para sahabat demi untuk mempertahankan aqidah Islam di balas dengan ketinggian darjat yang dijanjikan oleh Allah . The difference between them and us is that, we don’t have to struggle to spread Islam now, thanks to them Islam is accepted globally. The sad thing is where you separate religion from way of life.
“It’s okay to wear tudong and tight fitting clothes, tutup aurat jugak tu”, “It’s okay to solat lima waktu and cover yourself with telekung and right after bagi salam and berdoa, lepaslah ‘penutup aurat ketika solat’ and you go back to your ‘western’ style”, “It’s okay, I don’t want to appear ‘weird’ in practising the SYUMUL-NESS of Islam, I’ll just go with the public so I can blend in”, “It’s okay, MY ILMU about Islam is already CUKUP untuk DIRIKU SAHAJA”…
You see, the difference between them (the sahabah) and us is that they tasted the sweetness of Islam and Iman having to FIGHT with blood and harta. And for that, Allah promise them jannah, they are already DICALONKAN sebagai penghuni syurga…But us, we have it easy. Lahir saja, diazankan.. we’re Muslims by birth, but how ‘Muslim’ are we, really? Tepuk dada, tanya iman.
Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhan, mereka (disediakan) balasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan-Nya, sekiranya mereka memiliki semua yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak itu lagi, nescaya mereka akan menebus dirinya dengan itu. Orang-orang yang mendapat hisab (perhitungan) yang buruk dan tempat kediaman mereka Jahannam, dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman – [ar-Ra'd:18]
Mahu kan masuk syurga, but you have to ikut perintah Allah … Kita mahu kan masuk syurga but we haven’t experienced situation that forces us to CHOOSE between ISLAM/IMAN and KESENANGAN DUNIA. Oh wait, maybe we have. And we have made our choice, subconsciously. We take things (Islam and Iman) for granted because we didn’t have to fight berabisan for it, to keep it. Remember the story of Sumaiyyah? Kental imannya sehingga dia digelar wanita Islam pertama yang syahid. Balasan syahid? SYURGA!!!
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah , dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah . Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan – [at-Taubah:20]
Forget about dakwah?(amal makruf nahi mungkar)
“If you march not forth, He will punish you with a painful torment and will replace you by another people; and you cannot harm Him at all, and Allah is Able to do all things” [9:39]
Forget about increasing knowledge about Islam?
“…Apakah sama antara orang yang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu? Sesungguhnya hanya orang yang berakal saja yang dapat menerima pelajaran” [Az Zumar:9]
“…Allah telah meninggikan darjat orang-orang yang beriman dan berilmu dari kalian beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” [Al-Mujadilah:11]
Rasulullah s.a.w. bersabda, “Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapatkan kebaikan, akan dimudahkan untuk memahami ilmu agama” (HR. Bukhari-Muslim)
Dari sisi keilmuan dan pengamalan terhadap ilmu, pernah ada seorang sahabat berkongsi,manusia itu perlu mempelajari sesuatu ilmu itu supaya dapat beramal dengan sahih,dan apabila ada amalan yang sahih maka akan wujudnya keimanan yang sahih.
Dan jangan lupa saudaraku, ilmu itu akan disucikan dengan amal. Jika engkau mengamalkan apa yang telah engkau ilmui, maka Allah Ta’ala akan menambahkan ilmu bagimu. Sebagaimana peribahasa orang arab “Orang yang mengamalkan apa yang telah ia ilmui, maka Allah akan mewarisinya ilmu yang belum ia ilmui”. Peribahasa ini dibenarkan oleh firman Allah Ta’ala yang artinya: “Bertaqwalah kepada Allah , maka Allah akan membuatmu berilmu. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” [Al Baqarah: 272]
Forget about other people? Just concentrate on ME and MYSELF?
Pokoknya, Allah sudah janjikan kehidupan dunia kita ni SEMENTARA, tiada yang KEKAL. Sedangkan kenikmatan yang ada di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal bagi orang yang beriman…
“Maka apabila manusia ditimpa bencara dia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan nikmat Kami kepadanya dia berkata, “Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah kerana kepintaranku.” Sebenarnya, itu adalah ujian, tetapi kebanyakkan mereka tidak mengetahui” [Az Zumar:49]
Forget about spending time for Islam?
“Dan mereka berkata, “Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala” [Al-Mulk:10]
And sometimes, what’s worst is that, I’ve seen and heard people saying (proudly), “I don’t mind going to hell cos I’m not going alone, everyone’s going there anyways!!” or that they claimed happily “been to hell and back” and so forth.
Astaghfirullah.
If you read Juz 30 of the Al-Quran, Allah explain IN DETAILS the situation of Hari Kiamat, the description of Jahannam, the agony, the pain, the regrets. And you dare to exclaim happily that you “don’t mind” going to hell?
Dan berilah peringatan kepada manusia pada hari (ketika) azab akan datang kepada mereka, maka orang yang zalim berkata, “Ya Tuhan kami, berilah kami kesempatan (kembali ke dunia) walaupun sebentar, nescaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.” (Kepada mereka dikatakan). “Bukankah dahulu (di dunia) kamu telah bersumpah bahawa sekali-kali kamu tidak akan binasa?” – Ibrahim:44
Ya Allah , ampunkanlah segala kelemahan diri ini…hindari diriku dari kelalaian dunia…peliharakan diriku, ibubapaku, teman-teman seperjuanganku daripada fitnah dunia dan siksa api neraka…
dirujuk dari:
http://minimainimira.blogspot.com/2009/12/siapa-kita-ii.html
No comments:
Post a Comment